Prodi IP UMM terus menunjukan perkembangan yang signifikan dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan juga persiapan akreditasi Internasional Business Administration Accreditation (FIBAA) yang ditargetkan dapat diraih pada tahun 2022. Sebagai prodi dengan status akreditasi Unggul, Prodi IP UMM terus menyempurnakan struktur kurikulum pembelajaran khususnya Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang diarahkan berbasis Outcome Base Education (OBE). Untuk mendukung hal tersebut Prodi IP UMM melaksanakan Workshop RPS OBE yang dilaksanakan di Hotel Rayz UMM, Jum’at, 19 Agustus 2022.
Muhammad Kamil, S.IP.MA selaku Kaprodi IP UMM dalam sambutanya sekaligus memandu jalanya kegiatan menyampaikan bahwa kurikulum MBKM dan akreditasi FIBAA menuntun Peguruan Tinggi untuk menerapkan pembelajaran berbasis OBE. Karena itu struktur pembelajaran yang dalam hal ini RPS harus mampu menerapkan model OBE. “OBE merupakan amanat MBKM yang memang diharapkan mampu menciptakan lulusan mahasiswa yang berkarakter dan kompetitif di dunia kerja sehingga diperlukan RPS yang koheren, “jelas Kamil. Lebih lanjut Kamil menambahkan bahwa di tahun 2022 ini IP akan mengikuti akreditasi FIBAA dimana RPS berbasis OBE merupakan salah satu basis evaluasinya. “Insha Allah tahun akademik baru 2022/2023 yang akan mulai dilaksanakan 19 September 2022, IP sudah menerapkan pembelajaran berbasis OBE sepenuhnya, “tegas Kamil.
Kehangatan keluarga besar IP di sela-sela workshop RPS OBE. (foto:Hendra)
Dalam pelaksanaanya Wokrshop ini menyempurnakan beberapa hal substansial dalam RPS OBE. Beberapa diantaranya, Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK), Korelasi Sub-CPMK dengan Capaian Pembelajaran (CPL), Bahan Kajian:Materi Pembelajaran dan rubrik penilaian. Semua itu disusun menyesuaikan dengan CPL Prodi IP sehingga diperlukan diskusi serius dan penyamaan persepsi.
Semua dosen yang hadir pada dasarnya sangat mendukung kegiatan ini. Drs. Krishno Hadi, MA sebagai salah satu dosen menyatakan bahwa kurikulum OBE merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang memerdekakan mahassiwa. “Mahasiswa dilatih bukan hanya kemampuan memahami dan menjelaskan sebuah fenomena tapi dituntut untuk mampu menganalisis yang tentu saja kompetensi seperti itu akan sangat ketika nanti terjun ke dunia kerja,” ungkap Krishno. OBE adalah pengembangan kurikulum yang menempatkan mahasiswa sebagai subjek dan objek pembelajaran sehingga jika konsisten dilaksanakan akan mampu menghasilkan output mahasiswa (lulusan) yang adaptif dan kreatif dalam menghadapi lapangan pekerjaan ditengah revolusi teknologi informasi.