Nadya Safitri, salah satu peserta Studi Independen Bersertifikat (SIB). (Foto: Istimewa)
IP UMM terus menunjukan perkembangan yang signifikan dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sebagai prodi dengan status akreditasi Unggul, Prodi IP UMM telah melaksanakan keberapa kegiatan MBKM melalui mahasiswa-mahasiswa yang telah mengikuti beberapa program MBKM. Terbaru dilakukan oleh Ica Indah, Nadya Safitri, Nurfadhilah, Rossiva Indira yang berhasil mengikuti Studi Independen Bersertifikat (SIB) yang diadakan oleh SEAL (Social Economic Accelerator Lab) bersama dengan Amazon Web Services (AWS) Indonesia. Program ini mengambil judul Accelerating Digital Transformation in the Government direncanakan akan dilaksanakan mulai 21 Februari- 22 Juli 2022.
Secara terperinci kegiatan dalam program ini dilaksanakan secara bertahap. Pada bulan Februari sampai dengan April 2020 proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah umum secara daring. Setelah itu kegiatan project akhir, dimana para peserta akan langsung bekerja sama dengan Dinas-Dinas pemerintahan terpilih untuk terlibat langsung dalam proyek transformasi digital (digital transformation).
Ica Indah salah satu peserta sangat antusias dan gembira dalam megikuti kegiatan ini. “Jelas ini kesempatan yang sangat berharga dan betul-betul harus kami ikuti dengan sangat serius. Kami bisa belajar banyak terutama bagaimana memahami secara detail dan komprehensif tentang tranformasi digital itu sendiri. “Selain itu kami juga bisa berkontribusi langsung dalam membantu percepatan transformasi digital dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia agar lebih efisien dan efektif (optimal) apalagi disaat Covid-19 seperti ini, “tutup Ica.
Selanjutnya yang dilakukan oleh Rahman Syahrul Awal dengan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Padjajaran Program Studi Antropologi. Kerjsama ini bagian dari skema NUNI: Jejaring Universitas Nusantara, didalamnya ada 14 Universitas yang terlibat dimana UMM Malang dan Unversitas Padjajaran dua diantaranya. Lebih lanjut, program ini merupakan pertukaran pelajar skema yang ketiga yakni Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang berbeda dimana mahasiswa diberikan kesempatan mengambil kuliah diluar program studi aslinya minimal satu semester. Kegiatan ini telah berlangsung sejak 15 Februari dan direncanakan selesai pada pertengahan Juli 2022.
Kesempatan emas ini disambut gembira oleh Rahman Syahrul Awal. “Ini adalah kesempatan sangat bagus untuk saya bisa mempelajari antrpologi sebagai salah satu cabang ilmu yang saya sukai. Meskipun masih dilakukan secara online dan direncanakan hybrid, Rahman yakin proses belajarnya tidak akan terganggu. Dari 6 mata kuliah yang diambil dengan total 18 SKS Rahman yakin bisa mendapatkan ilmu, pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga untuk dirinya. “Saya yakin bisa belajar banyak lewat program ini karena berada disalah satu program studi antroplogi terbaik di Indonesia, “tegas Rahman.
Rachman Syahrul Awal peserta Pertukaran Pelajar. (Foto: Istimewa)
Muhammad Kamil, S.IP.,MA selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan UMM Malang turut berbangga dan terus mendukung kesuskesan program ini. “Alhamdulillah pencapaian ini berkat ikhtiar mahasiswa sendiri, kami prodi hanya memfasilitasi dan membimbing saja. Muhammad Kamil berharap ini akan diikuti oleh mahasiswa lain mengingat MBKM adalah hal yang wajib.” Kami akan terus memotivasi dan membantu mahasiswa semakismal mungkin agar bisa mengikuti MBKM sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimiliki, “tutup Kamil.