IP Kembali Raih Wisudawan Terbaik FISIP UMM

Sabtu, 18 Juni 2022 21:56 WIB   Program Studi Ilmu Pemerintahan

Kebahagian Rizki Juda, Yusrin dan Mariano (Dari kiri ke kanan) dalam Yudisium. (Foto:Istimewa)

Kabar gembira dan membanggakan kembali dirasakan oleh seluruh besar Ilmu Pemerintahan UMM Malang diakhir pekan ketiga Juni 2022. Kali ini dalam Yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM Malang periode 2 tahun 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni  2022 bertempat Aula BAU, lulusan terbaik 1,2,3 berhasil diraih oleh IP UMM. Ini merupakan prestasi kedua setelah sebelumnya mendapatkan hal yang sama pada Yudisium periode 1 tahun 2022. Mereka adalah Rizki Juda Putra Hidayat dengan IPK 3,94 (Terbaik I), Yusrin Rachmawati dengan IPK 3,92 (Terbaik II)  dan Mariano Werenfridus dengan IPK 3,92 (Terbaik III). Lebih dari itu ketiganya lulus dengan waktu yang relatif singkat yakni 3 tahun 9 bulan. Ketiganya lulus karena berhasil mempublikasikan artikel jurnal nasional  SINTA 3 yang dapat dikonversi sebagai pengganti skripsi.

Prestasi ini sebetulnya tidak menggagetkan. Ketiganya merupakan mahasiswa yang memiliki banyak prestasi dan segudang pengalaman Organisasi. Rizki Juda Putra Hidayat tercatat pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAP) periode 2019/2020 dan juga pengurus di Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Komisariat FISIP UMM. Pria kelahiran Tanggerang, Banten, ini juga pernah mengikuti Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di tahun 2021. Program ini merupakan program flagship yang ada di MBKM dengan memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa indonesia yang terpilih untuk dapat berkuliah di universitas top luar negeri selama 1 semester dan fully funded. Juda berkesempatan berkuliah di Middle East Technical University (METU) yang terletak di Ankara,Turki. METU ini merupakan salah satu universitas terbaik di Turki dan juga dunia

“ Saya sangat bangga karena berhasil mewujudkan harapan keluarga terutama ibu dan ayah. Mereka lah motivasi utama untuk sukses melewati proses ini yang penuh banyak dan kendala. Juda menambahkan kunci semangat terus jangan pernah menyerah jalan panjang khususnya melawan masalah. Buat teman-teman mahasiswa Ilmu Pemerintahan jangan pernah menyerah dalam berproses, lawan masalah dengan optimisme, “ujar Juda.

Yusrin Rachawati aktif di LSO Teater sinden Fisip UMM dan Juga HIMAP. Perempuan kelahiran Blitar, Jawa Timur ini juga aktif dalam lomba-lomba karya ilmiah salah satunya Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM). “alhamdulillah jujur saya tidak bisa menyangka bisa mendapatkan terbaik ke 2. Ini tentu saja berkat Allah SWT dan juga orang tua. Buat teman-teman yang lain kuncinya adalah rajin belajar, minta restu dan doa dari orang tua dan berdoa, “tutup Yusrin.

Sedangkan Mariano Werenfridus adalah mahasiswa yang aktif di banyak Organisasi. Di Mulai dari HIMAP, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat UMM, dan juga Organisasi Daerah (Orda) NTT. Mahasiswa kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur, dengan panggilan akrab Mario ini juga tercatat pernah menjadi best presenter dan best paper pada simposium nasional AIPPTM yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2019. “pertama saya merasa senang ya karena berasal dari Indonesia Timur tempat yang jauh untuk merantau tetapi saya bisa menunjukan bahwa masih tetap bisa berprestasi. Mario menambahkan bahwa mahasiswa dari luar jawa dapat sukses dimanapun berada. Pesan saya untuk teman-teman lain yang sedang berproses adalah senantiasa konsisten dengan apa yang dikejar sekarang karena kita memiliki proses masing-masing dan jangan lelah untuk mencapai mimpin kalian dengan usaha, “tegas Mario.

Pencapaian ini sangat diapresiasi oleh Prodi Ilmu Pemerintahan. “mereka memang mahasiswa yang cerdas dan berprestasi, Prodi memperkuat hal tersebut dengan memfasilitasi iklim akademik yang kuat sehingga kemampuan mereka semakin meningkat, “Ujar Achmad Apriyanto Romadhan, selaku Sekretaris Prodi IP UMM, Sabtu (18/6/2022). Apriyanto menambahkan Yudisium kali ini ada 103 mahasiswa dari IP dan itu tertinggi sepanjang sejarah dalam pelaksanaan satu periode yudisium. Kami memang mendorong agar mahasiswa untuk menyelesaikan Kuliah Tepat Waktu (KTW) karena itu banyak skema kelulusan selain skirpsi. Salah satunya jurnal dan sampai saat ini lebih dari 60 mahasiwa lulusan dengan hal tersebut termasuk banyak diantara mahasiswa yang Yudisium kali ini,,”tutup Apriyanto.

Shared: