Belajar Praktik Pemerintahan Desa di Era Disruption, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMM Melakukan Dialog Dengan Kemendes-PDT

Sabtu, 25 Januari 2020 18:30 WIB   Program Studi Ilmu Pemerintahan

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMM Dialog Bersama Dengan Kemendes-PDT. (Foto:Istimewa)

Jakarta, 22 Januari 2020, Sebanyak 100 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang melakukan dialog bersama di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal. Acara yang diselenggarakan di Aula Kemendes PDT ini disambut langsung oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Samsul Widodo. Dalam rombongan tersebut di dampingi oleh Assoc. Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si dan Ali Roziqin, M.PA. Acara ini diadakan dalam rangka kunjungan mahasiswa “Study Excursie” yang bertujuan memperkenalkan mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang dengan program-program kerja di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Mahasiswa dapat belajar secara praktis bagaimana kinerja pemerintah dalam mengembangkan desa, daerah tertinggal, maupun kawasan transmigrasi.
Dalam kuliah umumnya, Samsul Widodo menjelaskan bahwa tantangan Pemerintah khususnya Kemendes PDT akan semakin kompleks. Tata kelola pemerintahan akan berubah secara signifikan di masa depan, sehingga diperlukan upaya-upaya transformasional. Usaha tersebut bisa dengan menggunakan teknologi informasi. Menurut Samsul Widodo, Kemendes PDT telah mengembangkan inovasi pengembangan desa dan daerah tertinggal terpencil seperti smart farming, desa digital, dan pengembangan drone untuk pengiriman barang ke daerah terisolir dan lain sebagainya. Dalam kesempatan yang lainya Ir. Razali, M.Si juga mengajak kepada para mahasiswa untuk ikut berkosntribusi dalam pengembangan desa. Melalui pemanfaatan teknologi yang ada mahasiswa kedepan harus bisa mengoptimalkan potensi desa untuk kesejahteraan masyarakat. Terakhir mahasiswa dihimbau untuk berpikir out of the box dan jangan terlalu pragmatis, sehingga potensi-potensi yang dimiliki oleh desa bisa disentuh oleh kreativitas mahasiswa.

Shared: