Magang riset merupakan program wajib praktik pemerintahan yang harus diikuti oleh mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang yang tengahmenempuh semester 7. Dalam magang riset tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapat pengalaman bagaimana lingkungan kerja di instansi pemerintahan, namun mahasiswa juga harus melaksanakan riset sesuai dengan penelitian yang mereka pilih.
Dua mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu Moch. Novrizal Dematheo dan Fitrotul Lathifah mendapat kesempatan untuk magang riset di Kementerian Sosial pada Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial setelah mengikuti prosedur sesuai ketentuan yang ada di Kementerian Sosial. Prosedur tersebut yaitu dengan mengirimkan proposal penelitian dan curriculum vitae.
Magang riset di Kementerian Sosial dimulai pada tanggal 3 September 2018, kedua mahasiswa tersebut ditugaskan masing-masing di Sekretariat Bagian Umum dan Sekretariat Bagian Program dan Pelaporan Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial. Adapun kedua mahasiswa tersebut ditugaskan di Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial tersebut karena disesuaikan dengan riset kedua mahasiswa tersebut mengenai Urgensi Taruna Siaga Bencana dalam Menanggulangi Bencana Alam di Nusa Tenggara Barat, dimana dalam struktur organisasi Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial tersebut terdapat Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam.
Pada saat magang riset tersebut, mahasiswa mengambil narasumber salah satu tim TAGANA yaitu Pak Husin yang ikut terjun langsung saat terjadi bencana di NTB, pegawai di Direktorat Perlindungan Sosial Bencana Alam biasa menyebutnya Sang Master TAGANA, karena sudah tak terhitung lagi beliau ikut serta menjadi relawan saat ada bencana di Indonesia. Pak Husin mengatakan bahwa, “Taruna Siaga Bencana atau biasa disingkat dengan TAGANA merupakan tim relawan untuk menanggulangi bencana."
Pada saat kami penelitian atau melakukan wawancara dengan Pak Husin, kami mendapatkan banyak pengetahuan dan ilmu baru soal penanganan kebencanaan tentu saja melalui peran aktif TAGANA. Yang biasa disebut juga ujung tombak PSKBA ketika terjadinya bencana diberbagai daerah, Pak Husin banyak menceritakan pengalaman dilapangan yang sangat menginspirasi kami dimana beliau pernah dijarah oleh perampok ketika mendistribusikan bantuan pangan, obat-obatan, pakaian ke Palu dan ketika beliau dan tim TAGANA yang hamper terkena tanah longsor ketika berada di Sumatera Utara. Selain nyawa yang menjadi taruhan juga terkadang beban mental juga mereka dapati, seperti ketika bencana gempa di NTB dimana Pak Husin dan timnya ingin menjangkau daerah terpencil guna menyalurkan bantuan namun terjebak oleh jalan yang rusak karena bencana sehingga akomodasipun terhambat dan tak urung banyak protes dan hinaan yang didapat.
Selain mendapatkan pengalaman berharga dari hasil wawancara dengan Pak Husin, kami juga belajar banyak mengenai cara kerja sekretariat. Dimana sangat berperan penting menjadi penghubung di beberapa bagian Linjamsos juga, diantaranya kami sering melakukan koordinasi dengan bagian lain, berdiskusi dengan bagian lain, dan mengikuti rapat koordinasi bersama bagian PSKBA, JSK, dan PSKBS. Mungkin bila kami berada diantara bagian tersebut tidak akan mendapat pengalaman untuk saling berkomunikasi dengan bagian lainnya sebab bagian-bagian tersebut sudah terfokus dengan peran dan tusi mereka sendiri-sendiri. Jadi kami sangat bersyukur berada dibagian sekretariat.
Terima kasih untuk waktu 2 bulan yang begitu berarti bagi kami dan tidak akan pernah kami lupakan, terima kasih untuk Jurusan Ilmu Pemerintahan yang memberikan kepercayaan kepada kami berdua serta Kementerian Sosial RI yang telah mau menerima kami magang, kami haturkan banyak terima kasih.