Rahman Syahrul Awal, Rifki Muhammad Bintang dan Henry Hilmawan Wibowo. (Foto: Istimewa)
Prodi Ilmu Pemerintahan UMM Malang senantiasa mendorong mahasiswa untuk mengikuti berbagai macam lomba dan Kompetisi. Tujuanya sangat bagus untuk mahasiswa di mulai dari merangsang mereka untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian, menambah pengalaman dan meningkatkan soft skill terutama public speaking. Terbaru 3 mahasiswa IP UMM atas nama Rahman Syahrul Awal, Rifki Muhammad Bintang dan Henry Hilmawan Wibowo dan kesemuanya merupakan mahasiswa Angkatan 2019 berhasil lolos sebagai finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (LKTIN-TIK UMSU) yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 10-26 Februari 2022.
Pada lomba yang mengambil tema “Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Indonesia Bangkit Berkompetensi Abad 21” Rahman, dkk berhasil lolos seleksi dengam mengambil judul “Pendidikan Karakter Sebagai Bekal Generasi Milenial Dalam Menghadapi Teknologi di Era Modern”. Artikel tersebut secara spesifik ingin melihat bagaimana generasi milenial mempersiapkan karakter diri yang kuat ketika berhadapan dengan penetrasi internet yang banjir informasi dan sering berdampak negatif. Generasi milenial yang keseharianya sangat dekat dengan media sosial perlu berhati-hati dan waspada dengan meningkatkan literasi digital agar tidak menghancurkan karakter diri yang humanis dan intelektual. Untuk menghadapi itu maka pendidikan karakter menjadi fondasi penting yang wajib dimiliki oleh generasi milenial agar mampu mengambil sisi positif dari perkembangan teknologi misalnya meningkat kreatifitas, sumber informasi dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan. Bukan justru sebaliknya teknologi informasi bukan justru menghasilkan generasi milenial yang kehilangan karakter sebagai generasi kritis karena mudah terpengaruh hoax dan informasi-informasi provokatif misalnya.
Rahman Syahrul Awal., dkk dalam sesi presentasi. (Foto: Istimewa)
Rahman mewakili teman-temanya menegaskan keikusertaan ini sebagai upaya mengembangkan diri dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan. “Dengan ikut lomba ini kami bisa menuangkan gagasan kami tentang perkembangan teknologi yang bak pisau bermata dua, menguntungkan dan merugikan generasi milenial. Rahman dkk, menyadari bahwa dari pengamatan yang dilakukan media sosial khususnya membuat banyak mahasiswa kehilangan karakter yakni jadi apatis, malas belajar dan rentan terpengaruh hoax dan ajaran-ajaran berbahaya lainya. Guna membendung hal tersebut maka pendidikan karakter menjadi kunci utama bagi generasi milenial dalam menyongsong masyarakat Indonesia yang kompetitif di abad 21. Pendidikan karakter wajib ditanamakan salah satunya lewat institusi pendidikan dan menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah, “tutur Rahman.
Muhammad Kamil, S.IP.,MA selaku Ketua Prodi IP UMM Malang sangat mendukung semua kegiatan mahasiswa yang positif seperti ini. “Kami di Prodi memang berusaha semakimal mungkin mendorong mahasiswa untuk mengikuti lomba-lomba debat seperti ini. Karena itu iklim akademik diarahkan untuk mendukung hal tersebut serta melakukan pembimbingan langsung bagi mahahiswa yang ikut lomba. “Semua itu kami lakukan agar mahasiswa terus berprestasi dan terbiasa dalam iklim kompetisi yang kesemuanya akn membantu masa depanya nanti, “tutup Kamil.